STOIKISME DAN HADIST LIMA PERKARA

STOIKISME DAN HADIST LIMA PERKARA

Ajaran Filsafat


Dikotomi kendali

Dimensi Internal (kehendakmu, komitmen, gerak tubuhmu, tindakanmu) dan Dimensi Eksternal (pikiran orang lain, cuaca, pikiran orang lain). jadi dimana kita taroh kebahagian kita, tapi bagaimana dengan kita bahagia asal orang yang kita sayangi bahagia, artinya kita menempatkan kebahagian kita pada orang lain. kita tidak akan pernah bisa membuatnya bahagia karena faktor eksternal adalah sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan, kita sudah mati-matian agar dapat membuatnya bahagia tetapi karena itu diluar kendali kita maka kita dapat gagal untuk membuatnya bahagia.

Kamu dapat mengendalikan apa yang ada dalam dirimu, tapi tidak di luar dirimu. Stoikisme mengajarkan tindakan seperti itu, untuk menghargai dirimu sendiri, mengendalikan emosimu dan membuat jalan pikiranmu sendiri. tapi hal ini cenderung menjadi tidak responsif dengan keadaan, karena kamu berfokus pada kendalimu kamu seharusnya tidak melupakan signal yang ada di sekitarmu, tapi bagaimana membaca sinyal tersebut? apakah orang yang kita lihat sepertinya “marah” atau sebaliknya sebenarnya dia sedang bahagia dengan kesendiriannya. Dalam Stoikisme pirkan di luar sana bukan urusanmu, ketika kamu sibuk memikirkan perasaan orang lain yang jelas-jelas bukan berada dalam kendalimu maka kamu tidak perlu memikirkan itu dan fokus pada tujuanmu saja. hal ini seperti terdengar sangat egois karena manusia memiliki kepekaan dengan lingkungan sekitar, apakah pantas orang yang sedang sibuk kita ajak bermain?lagi-lagi kamu terjebak dengan pikiranmu tentang pikiran orang lain. 



Manusia menaklukan dunia dengan menaklukan dirinya sendiri

(Prinsip berpuasa, menahan nafsu fisik)

Abad ke-3 sebelum Masehi ada seorang bernama Zeno, yang berprofesi sebagai pedagang dan dia adalah pedagang yang kaya raya, yang bekerja dari 0 dengan kerja keras dan kesungguhan dia mencapai puncak sebagai pedagang yang benar-benar kaya raya. Tapi suatu hari dalam perjalannya  menuju Peirus, kapal yang dibawanya tenggelam beserta semua hartanya sampai dia benar2 jatuh  bangkrut, beruntung dia  masih bisa selamat dan kembali ke Athena tapi dengan status miskin dan tidak punya apa-apa.

Jika semua yang kita miliki lenyap dalam 1 hari, apa yang kamu rasakan jika itu menimpamu dan apa tindakanmu? mungkin kamu merasa menyesal, atau  emosi, sedih marah kesal dan segala bentuk ketidak terimaan berada di dalam hatimu, semua milikmu sekarang sudah lenyap, yang biasanya hidup enak dan mewah sekarang tidak ada lagi atau yang biasanya kamu ada anak atau istri yang biasa bercengkrama denganmu sekarang hilang. seperti apa yang sudah kamu kerjakan selama ini sia-sia dan kamu harus mulai dari 0 lagi (hartamu adalah titipan dari Allah, kamu punya Harta karena izin Allah, kamu punya anak dan Istri karena izin Allah). Kamu kehilangan yang biasa kamu nikmati dan akan berproses kembali dengan yang tidak biasa. "a bad feeling is a commotion of the mind repugnant to reason and against nature" (perasaan buruk adalah kekacauan pikiran yang menentang akal dan melawan alam).(Zeno)

Stoisisme mempelajari mengenai retorika, dialektika, etika, fisika, politik. Bagaimana manusia memiliki sikap hidup  dengan menekankan kontrol diri penuh. “kamu memiliki kekuatan dan kekuasaan dalam dirimu bukan diluar sana”. (Marcus Aurelius). Ajaran stoisisme mendasar yang dapat kita terapkan adalah:

  1. Fokus pada hal yang bisa kita kendalikan, jangan habiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan, misal (kita lebih baik fokus dengan pekerjaan kita, jangan sibuk ngurusin dugaan ke orang lain yang tentu tidak bisa kita kendalikan). Dalam diskusi epictitus menceritakan epictutus adalah seorang budak miskin yang selalu mendapat perlakuan rendahan, dihina tapi dia tetap berjuang dan menjalankan proses yang berat tersebut tanpa membuatnya terjatuh karena dia mampu mengendalikan pikiran di dalam dirinya dan kondisi di luar tidak membuatnya hancur, hingga akhirnya dia menjadi seseorang yang terkenal, ingat selalu akan ada jalan bagi orang-orang yang mau berusaha. (ambil faktor eksternal yang bermanfaat untuk masuk kedalam dirimu dan tinggalkan yang jeleknya).

  2. Jangan biarkan dirimu menderita karena memikirkan banyak masalah, Seneca, filsuf yunani dan penasehat raja mengatakan “banyak orang yang lebih tersiksa karena imajinasinya dibanding realitanya”. Terlalu banyak ketakutan atas hal-hal yang belum terjadi, terlalu dalam memikirkan sesuatu apa kita salah, apa orang lain menyalahkan kita nantinya dan jika hal-hal tersebut menggagalkan rencana, dan akhirnya kita tersiksa dengan pikiran kita sendiri. hal tersebut membawa dampak pada diri kita saat ini (karena pikiran kacau padahal belum terjadi) Menurut epictitus, ketika masalah datang manusia memiliki dua pilihan, yaitu: mengubahnya seperti keinginan kita atau menerimanya dengan lapang dada begitulah kenyataan yang terjadi (marilah berlapang dada).

  3. Pikirkan dampak dari perbuatanmu, tapi hanya sebatas persiapan, hal ini menjadi kontra dengan jangan biarkan dirimu memikirkan tentang lingkungan eksternal di luar sana. tetapi bedanya kamu cukup persiapkan saja respon akibat tindakanmu supaya kamu lebih siap bukan untuk membatalkan tindakanmu.

  4. Buat progress setiap hari walaupun hanya langkah kecil

  5. Pelajari kehidupan dari orang-orang hebat, belajar dari pengalaman mereka, jika orang lain dapat melakukannya maka kamu juga tentu dapat melakukannya, ketika kamu memikirkan tidak bisa maka pikiranmu yang mengendalikanmu dan tentu kamu tidak akan bisa.

  6. Utamakan keberanian, (lawanmu adalah kamu sendiri, berani untuk melawan hawa nafsumu), kesederhanaan (prioritaskan yang penting), Keadilan (makhluk sosial dan alam), Kebijaksanaan (kita memiliki dua telinga dan satu mulut bukan tanpa alasan) kita memiliki dua mata lebih banyak mengamati dan berobservasi.



Nabi dan sahabat Nabi tidak menujukkan hartanya dan kekayaanya, tetap sederhana.

Manfaatkan 5 Perkara sebelum 5 Perkara.

Hadits nabi 5 perkara

Lihatlah mereka yang menyesal,

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ (10) وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (11)

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Munafiqun: 10-11).



Sumber https://rumaysho.com/5022-manfaatkanlah-5-perkara-sebelum-menyesal.html


Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara

(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,

(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,

(3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,

(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,

(5) Hidupmu sebelum datang matimu.

(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya 4: 341. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim namun keduanya tidak mengeluarkannya. Dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini shahih)



Sumber https://rumaysho.com/5022-manfaatkanlah-5-perkara-sebelum-menyesal.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pondasi Thariqah Baalawi Bab 1 - Keutamaan Ilmu dan Orang yang Berilmu Jalan Yang Lurus Untuk Mengenal Thariqah Alawiyah (Terjemahan Am-Manhaj As-Sawi Syarh Ushul Thariqah As-Sadah Ba’alawi) Jilid-1

Keistimewaan thariqah Alawiyah Jalan Yang Lurus Untuk Mengenal Thariqah Alawiyah (Terjemahan Am-Manhaj As-Sawi Syarh Ushul Thariqah As-Sadah Ba’alawi) Jilid-1

Pajak dalam sedikit literatur islam