Jalan Yang Lurus Untuk Mengenal Thariqah Alawiyah (Terjemahan Am-Manhaj As-Sawi Syarh Ushul Thariqah As-Sadah Ba’alawi) Jilid-1

Jalan Yang Lurus Untuk Mengenal Thariqah Alawiyah

(Terjemahan Am-Manhaj As-Sawi Syarh Ushul Thariqah As-Sadah Ba’alawi)

Jilid-1


Pendahuluan

Thariqah adalah sebuah metode atau suatu jalan dan cara dalam pendekatan diri kepada Allah Swt, kita mungkin mempunyai banyak cara untuk mendekatkan diri. Ketentuan jelas pada agama adalah ibadah wajib seperti Sholat, Puasa, Zakat, dan Haji serta ibadah-ibadah sunnah lainnya, tapi dengan itu apakah kita merasa kita dekat atau hanya rutinitas kewajiban saja. suatu thariqah adalah suatu cara yang lebih luas dan spesifik dalam beribadah untuk  mencapai pada tahap yang bukan sekedar menjalankan rutinitas saja tapi masuk melalui pendalaman yang khas pada setiap thariqah tersebut.


Penghantar (Hb Taufik bin Abdulqodir Assegaf) Ketua DPP Rabithah Alawiyah 2022

Kenapa thariqah alawiyah?salah satu cara dan metode yang dijalankan oleh thariqah ini dan sudah terbukti dari tercapainya derajat-derajat oleh para pengamal thariqah ini. Dalam surat Ath-Thur 21 : “Orang-orang yang beriman dan anak cucunya mengikuti mereka dalam keimanan, kami akan mengumpulkan anak cucunya itu dengan mereka (di dalam surga) “. Al Habib Zain bin ibrahim bin Smith menyusun kitab thariqah alawiyah ini yaitu”Manhajus Sawi” yang berisi tuntunan, pondasi-pondasi dari Thariqah Alawiyah tersebut agar anak cucu-cucu dari kalangan alawiyin maupun diluar alawiyin  dapat belajar dari datuk-datuk mereka yang sudah mencapai tingkat kedekatan kepada Allah yang mulia. Seperti dalam syair Al-habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi “ Di antara hal yang menggembirakan hatiku adalah melihat kalian melazimi thariqah datuk-datuk, keluarga serta kakek-kakekku.


Biografi Penulis Thariqah Alawiyah (Manhajus Sawi)

Beliau bernama (Sayyid Al-habib) Zain bin Ibrahim bin Zain bin Muhammad bin Zain bin Abdurrahman bin Ahmad bin Abdurrahman bin Ali bin Salim bin Abdullah bin Muhammad Smith bin Ali bin Abdurrahman bin Ahmad bin Alwi bin Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi (Ba alawi/keturunan Ba'alawi) bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali Qasm bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Muhajir bin Isa Ar-rumi bin Muhammad An-nagib bin Ali Al-Uraidhi bin Ja'far As-Shadiq bin Muhammad Al Bagir bin Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Husain Bin Ali (Menantu Rasulullah -suami dari Sayyidah Fatimah Az Zahra) bin Abi Thalib.

   Lahir di Jakarta/Batavia tahun 1357 H (1936 M), masa kecil sering menghadiri Majlis Habib Alwi bin Muhammad Al Haddad (Bogor, ulama rujukan ba'alawi) dan majlis ilmu Habib Ali bin Abdurrahman ALhabsyi (Kwitang, Jakarta pusat) dan pada saat berumur 14 tahun belajar ke Hadramaut. Tarim. Beliau belajar di Rubath / Pesantren. Belia mendalami ilmu-ilmu agama antara lain:

  1. bab Jinayat (Kajian tentan hukum islam mengenai tindakan kejahatan dan hukumannya), Kitab “Shafwatuz Zubad” karya Imam Ibnu Ruslan dan kitab “Al-irsyad” karya As-syaraf Ibnu Muqri 

  2. Ilmu Waris dan Bab Nikah, Kitab “Al-Minhaj” 

  3. Ilmu Tasawuf dan Ilmu Falak, serta syair-syair “Hidayatus Shadiq” karya Hb Abdullah bin Husain Bin Thahir.

  4. ilmu Nahwu, Maani dan Bayan, Beliau juga berguru kepada Habib Umar bin Alwi Al-kaf. Beliau mempelajari kitab “Mutammimah Al-Jurumiyah” dan Kitab “alfiyah” karya ibnu Malik. 

  5. Ilmu Fiqih dipelajari dari (Al-allamah Al-Muhaqqiq) Syaikh Mahfudz bin Salim Az-Zubaidi dan Syaikh AL-Faqih salim bin said Bukayyir Baghitsan (Mufti Tarim). 

  6. Ilmu Ushul Fiqih dari Syaikh Fadhl bin Muhammad Bafadhl dan Hb Abdurrahman bin Hamid As-Siri dengan kitabnya “Matan Al-Waraqat”. 

  7. Kitab “ Al-arbain Al-Ashl” karya Imam Ghazali melalui  belajar kepada (Al-qudwah Al-Musnid) Habib Ibrahim bin Umar bin Aqil dan Habib Abubakar Athas bin Abdullah Al-Habsyi mengenai 

Beliau menghabiskan 8 tahun di kota tarim untuk menuntut ilmu. beliau berangkat ke kota Baidho (Ujung Yaman selatan) untuk mengajar dan belajar disana lalu beliau juga menikah dengan anak hb Muhammad Al-haddar dan terus mengajar, membuat madras, memberikan pendapat fiqih madzhab Syafi'i dan setelah 21 tahun berdakwah di sana beliau diminta untuk membuka Rubath Sayyid Abdurrahman bin Hasan Aljufri (rahimahullah) di kota Madinah (al munawwarah) bersama dengan Hb salim bin Abdullah As-Syathiri (sahabat diskusi beliau dari kota Aden)

Di sana beliau masih terus belajar antara lain:

  1. Ilmu Ushul Fiqih dari Al-faqih Syaikh Zaidan as-syinqthi Al-Maliki mengkaji kitab “At-Tiryaq An-Nafi ala Masail Jam’il Jawami” karya abubakar bin syahab serta “Mandzumah Maraqis Suud” karya Abdullah Al-Alawi As-syinqithi (ulama senior dan terpandang dalam ilmu Ushul). 

  2. Ilmu Aqidah beliau belajar kepada Ahmadu bin Muhammad Hamid Al-Hasani As-Sinithi dengan mengkaji kitab “ Syarah Qothr” dan “Idhoatul Dujunnah” karya Imam Al-Muqqari tentang Aqidah, 

  3. kitab ilmu Manthiq “As-Sulam Al-Muraunaq” karya Imam Al-Khdari dan Kitab” Sanguji” karya Imam Al-Abhari 

  4. Ilmu Sharaf, kitab “ Itmamud Dirayah Liqurrain Nuqayah” karya Imam As Suyuthi, Kitab”Al-Maqshur wal Mamdud” dan “Lamiyatul Af’al” karya ibnu Alik, dan Kitab “Mughnnil Labib” karya Ibnu Hisyam.

  5. Ilmu Balaghah, kitab “Al-Jauhar Al-Maknun” karya Syaikh Ahmadu


Kegiatan rutin beliau yaitu Sholat Shubuh di Masjid lalu berzikir sampai setelah Isyraq (terbit matahari), lalu mengajar murid-muridnya. Setelah Ashar mengadakan Majlis Rauhah sampai Magrib. Lalu mengajar setelah Magrib sampai Isya, kemudian ke Masjid Nabawi menunaikan Shalat Isya dan ziarah ke makam Rasulullah. lalu mengadakan Kajian setelah Isya. orang yang memiliki indera mata hati menjelaskan bagaimana ketika duduk bersama beliau seolah-olah pandangannya menembus ufuk dan seakan-akan ditarik kepadanya. belia memiliki sifat luhur. adapun karya tulis beliau antara lain:

  1. Al Manhaj As-Sawi Syarah(mengenai/tentang) Ushul Thariqah Sadah Al Ba'alawi

  2. Al-Fuyudhat Ar-Rabbaniyah Min Anfasis Sadah Al-Alawiyah (tafsir Isyari mengenai ucapan para saadah alawiyah mengenai ayat Alquran dan hadits)

  3. Al-Futuhat  Al-Aliyah Fil Khitab Al-Minbariyah (berisi kumpulan Khutbah di kota Baidho)

  4. Syarah Hadits Jibril  berjudul “Hidayatut Tholib Fi Bayani Muhimmatiddin”(mengenai makna islam, iman dan ihsan yaitu ilmu aqidah, fiqih dan tasawuf

  5. Al-Ajwibah Al-Ghaliyah Fi Aqidatil Firqotin Najiyah (Kitab mengenai sanggahan-sanggahan Syubhat dari aliran yang menyimpang dalam bentuk tanya jawab)

  6. Hidayatut Zairin Ila Ad'iyatis Ziyaratin Nabawiyah wa Mashayidis Shalihin (kitab mengenai doa-doa salaf yang dibaca ketika berziarah ke makam nabi dan pemakaman di Haramain dan Hadramaut)

  7. Majmu (faedah-faedah hukum fiqih dan Adab)

  8. Majmu Kabir Min Fatawa Fiqhiyah 

  9. Tsabat Asanid Was Syuyukh (kitab mengenai kumpulan sanad dan guru-guru beliau)



Madras (adalah sebuah kajian ilmiyah yang disampaikan oleh pengajar)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pondasi Thariqah Baalawi Bab 1 - Keutamaan Ilmu dan Orang yang Berilmu Jalan Yang Lurus Untuk Mengenal Thariqah Alawiyah (Terjemahan Am-Manhaj As-Sawi Syarh Ushul Thariqah As-Sadah Ba’alawi) Jilid-1

Keistimewaan thariqah Alawiyah Jalan Yang Lurus Untuk Mengenal Thariqah Alawiyah (Terjemahan Am-Manhaj As-Sawi Syarh Ushul Thariqah As-Sadah Ba’alawi) Jilid-1

Pajak dalam sedikit literatur islam